Southbank tersohor sebagai kawasan penuh gedung dan pabrik-pabrik tua.
Laki-laki yang hanya ingin dikenal dengan nama depannya itu juga terinspirasi
oleh nuansa New York era 1920-an. Saat itu, Al Capone dan para gangster
berjaya. New York menjadi berkarakter keras sekaligus sarat pesta.
Pintu masuknya berada di bagian samping bangunan, menjorok ke belakang.
Pintu restoran bernama lengkap Southbank Gastrobar itu terbuat dari besi kukuh,
membuat kami serasa masuk ke sebuah bangunan pabrik tua. Southbank diambil dari
nama daerah di Kota Melbourne, Australia, tempat sang pemilik, Aldo, 33,
menempuh kuliah bisnis.
Kenangan tentang Southbank dan obsesi pada New York masa lalu itu
diwujudkan dalam sosok hanggar besar tanpa sekat yang menjadi ruang utama resto
tersebut. Ada kumpulan sofa kulit cokelat tua, meja kayu minimalis dengan
penyangga kaki dari pipa besi. Aneka ukuran dan bentuk besi serta pipa menghiasi
langit-langit.
Dekorasi ini untuk menjawab kejenuhan akan gaya restoran, bistro, atau
bar di Bandung. Saya tinggal di Jakarta dan akhir pekan sering ke Bandung. Saya
jenuh dengan resto atau kafe yang monoton. Saya coba menampilkan gaya berbeda
bagi pecinta wisata kuliner Bandung dan para weekender
Posting Komentar